Pesantren di Pasuruan merupakan tempat yang sarat dengan tradisi keagamaan yang terjaga. Pesantren-pesantren di Pasuruan dikenal sebagai pusat pendidikan agama Islam yang memiliki kekayaan budaya dan warisan keagamaan yang kaya. Tradisi keagamaan yang terjaga ini menjadi ciri khas yang membuat Pesantren di Pasuruan menjadi destinasi belajar yang diminati oleh banyak orang.
Menurut KH Mustofa Bisri, seorang ulama keluaran hk ternama, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian tradisi keagamaan. “Pesantren di Pasuruan telah berhasil menjaga tradisi keagamaan yang ada selama berabad-abad. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat vital dalam melestarikan nilai-nilai agama,” ujar KH Mustofa Bisri.
Salah satu tradisi keagamaan yang terjaga di Pesantren di Pasuruan adalah tradisi pengajian kitab kuning. Pengajian kitab kuning merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan di pesantren untuk mempelajari dan menghafal kitab suci Al-Qur’an serta kitab-kitab hadits. Menurut Ustadz Abdul Aziz, pengajar di salah satu pesantren di Pasuruan, pengajian kitab kuning merupakan inti dari pendidikan agama di pesantren. “Tradisi pengajian kitab kuning menjadi landasan utama dalam menanamkan nilai-nilai agama kepada para santri,” ucap Ustadz Abdul Aziz.
Selain itu, tradisi sholat berjamaah juga sangat ditekankan di Pesantren di Pasuruan. Sholat berjamaah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Menurut KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, sholat berjamaah memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. “Sholat berjamaah bukan hanya sebagai ibadah, namun juga sebagai sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antara sesama umat Muslim,” ungkap KH Ma’ruf Amin.
Pesantren di Pasuruan juga menjaga tradisi keagamaan melalui kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh para santri. Menurut Ustadzah Fatimah Zahra, pengasuh pesantren di Pasuruan, kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pengajian umum, bakti sosial, dan pengabdian masyarakat merupakan bagian integral dari pendidikan di pesantren. “Dengan melibatkan santri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, pesantren di Pasuruan tidak hanya menjaga tradisi keagamaan, namun juga ikut berperan dalam pembangunan masyarakat,” ujar Ustadzah Fatimah Zahra.
Dengan menjaga tradisi keagamaan yang terjaga, Pesantren di Pasuruan mampu menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Keberhasilan pesantren di Pasuruan dalam melestarikan nilai-nilai keagamaan menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain di Indonesia untuk terus memperkuat tradisi keagamaan yang ada.